Pengertian:
Prinsip:
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Transformator sering juga disebut trafo memiliki konstruksi dan simbol seperti pada gambar 1 berikut ini.
NP : jumlah lilitan primer
NS : jumlah lilitan sekunder
VP : tegangan primer
VS : tegangan sekunder
Sebuah trafo terdiri dari kumparan dan inti besi. Biasanya terdapat 2 buah kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Kedua kumparan ini tidak berhubungan secara fisik tetapi dihubungkan oleh medan magnet. Untuk meningkatkan induksi magnetik antara 2 kumparan maka ditambahkan inti besi seperti pada gambar 1.
Inti besi pada trafo dibedanya menjadi 2 macam yaitu :
RUGI-RUGI BESI
- Hysterisis losses (rugi-rugi histerisis) Kerugian histerisis disebabkan oleh gesekan molekul yang melawan aliran gaya magnet di dalam inti besi. Gesekan molekul dalam inti besi ini menimbulkan panas. Panas yang timbul ini menunjukan kerugian energi, karena sebagian kecil energi listrik tidak dipindahkan , tetapi diubah bentuk menjadi energi panas. Panas yang tinggi juga dapat merusak trafo ,sehingga pada trafo – trafo transmisi daya listrik ukuran besar, harus didinginkan dengan media pendingin. Umumnya digunakan minyak khusus untuk mendinginkan trafo ini Sebuah trafo didesain untuk bekerja pada rentang frekuensi tertentu. Menurunnya frekuensi arus listrik dapat menyebabkan meningkatnya rugi-rugi histerisis dan menurunkan kapasitas (VA) trafo.
- Kerugian karena Eddy current (eddy current losses)Kerugian karena Eddy current disebabkan oleh aliran sirkulasi arus yang menginduksi logam. Ini disebabkan oleh aliran fluk magnetik disekitar inti besi. Karena inti besi trafo terbuat dari konduktor (umumnya besi lunak), maka arus Eddy yang menginduksi inti besi akan semakin besar. Eddy current dapat menyebabkan kerugian daya pada sebuah trafo karena pada saat terjadi induksi arus listrik pada inti besi, maka sejumlah energi listrik akan diubah menjadi panas. Ini merupakan kerugian.Untuk mengurangi arus Eddy, maka inti besi trafo dibuat berlapis-lapis, tujuannya untuk memecah induksi arus Eddy yang terbentuk di dalam inti besi. Perbedaan induksi arus Eddy di dalam inti besi tunggal dengan inti besi berlapis dapatdilihatberlapis
- Rugi-rugi tembaga (copper losses) Rugi – rugi yang ketiga adalah rugi-rugi tembaga (copper losses). Rugi-rugi tembag terjadi di kedua kumparan. Kumparan primer atau sekunder dibuat dari gulungan kawat tembaga yang dilapisi oleh isolator tipis yang disebut enamel. Umumnya kumparan dibuat dari gulungan kawat yang cukup panjang. Gulungan kawat yang panjang ini akan meningkatkan hambatan dalam kumparan. Pada saat trafo dialiri arus listrik maka hambatan kumparan ini akan mengubah sejumlah kecil arus listrik menjadi panas yaitu sebesar (i2R). Semakin besar harga R maka semakin besar pula energi panas yang timbul di dalam kumparan. Mutu kawat yang bagus dengan nilai hambatan jenis yang kecil dapat mengurangi rugi – rugi tembaga.Sebuah trafo yang ideal diasumsikan:
trafo bintang bintang |
Pada jenis ini ujung ujung pada masing masing terminal dihubungkan secara bintang. Titik netral dijadikan menjadi satu. Hubungan dari tipe ini lebih ekonomis untuk arus nominal yang kecil,pada transformator tegangan tinggi
trafo segitiga segitiga |
Transformator atau yang biasa kita kenal dengan trafo adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik arus bolak-balik(AC). Transformator juga digunakan untuk merubah dari voltase satu ke voltase lain. Transformator berperan dalam menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ketegangan yang rendah atau sebaliknya, namun dengan frekuensi yang sama. Fungsi ini juga dikenal pula sebagai istilah step up dan step down, yang dimana pada transformator step up ini memiliki lilitar sekunder yang lebih banyak dibandingkan dengan lilitan primer sehingga fungsinya sebagai penaik tegangan arus listrik, sedangkan pada transformator step down jumlah lilitannya berbalik dengan transformator step up, pada transformator step down ini lilitan yang terbanyak adalah lilitan primernya dibanding dengan lilitan sekunder
Prinsip kerja dari sebuah
transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer
menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh
adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada
ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan
induktansi timbal-balik (mutual
inductance).
Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber
tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah
polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus
listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan
sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan
Vp = tegangan primer (volt)
KONSTRUKSI
Konstruksi
Transformator
Keterangan dari gambar 1 :
1. Inti besi tipe Shell (Shell Core Transformator)
2. Inti besi tipe tertutup (Closed Core Transformator)
Kedua jenis inti besi ini dapat dilihat seperti
pada gambar 2 berikut ini
Pada
trafo dengan inti besi berbentuk shell, kumparan dikelilingi oleh inti besi.
Fluks magnetik pada inti besi tipe shell akan terbelah dua (lihat gambar 2).
Sementara kumparan primer dan kumparan sekunder digulung bersamaan. Untuk trafo
yang memiliki inti besi tipe tertutup. Tidak ada pembagian fluk magnetik.
Kumparan primer dan kumparan sekunder terpisah dan dihubungkan dengan inti
besi.
Inti
besi trafo tidak dibuat berbentuk besi tunggal, tetapi dibuat dari pelat besi
yang berlapis – lapis. Bentuk lapisan pelat besi pada inti trafo dapat dilihat
seperti pada gambar 3 berikut ini.
Cara
menghubungkan lapisan inti besi juga bermacam-macam. Beberapa cara yang umum
digunakan dapat dilihat seperti pada gambar 4 berikut ini.
1. Tidak terjadi rugi-rugi hysterisis
2. Tidak terjadi induksi arus Eddy
3. Hambatan dalam kumparan = 0,
akibatnya tidak ada rugi-rugi tembaga
Efisiensi
transformator
Sebuah trafo tidak membutuhkan bagian
yang bergerak untuk memindahkan energi dari kumparan primer ke kumparan
sekunder. Ini berarti tidak ada kerugian karena gesekan atau hambatan udara
seperti yang terdapat pada mesin – mesin listrik (contoh motor listrik dan
generator). Namun di dalam trafo juga terdapat kerugian yang disebut rugi-rugi
tembaga (copper losses) dan rugi-rugi besi (iron losses).
Rugi-rugi tembaga terdapat pada kumparan primer dan kumparan sekunder,
sedangkan rugi-rugi besi terdapat dalam inti besi. Rugi-rugi ini berupa panas
yang dilepaskan akibat terjadinya Eddy current. Tetapi rugi-rugi
ini sangat kecil. Efisiensi sebuah trafo dapat dihitung dengan membandingkan
daya yang dikeluarkan di kumparan sekunder dengan daya yang diberikan pada kumparan
primer. Sebuah trafo ideal akan memiliki
efisiensi sebesar 100 %. Artinya semua daya yang diberikan pada kumparan primer
dipindahkan ke kumparan sekunder tanpa ada kerugian. Sebuah trafo yang real
memiliki efisiensi di bawah 100% dan pada saat beban penuh (full load)
efisiensi trafo berkisar pada harga 94 – 96%. Untuk trafo yang bekerja pada
tegangan dan frekuensi yang konstan, efisiensi trafo dapat mencapai 98%.
Efisiensi trafo dapat dinyatakan :
HUBUNGAN TRANSFORMATOR TIGA FASA
1.Trafo 3 fasa Hubung Bintang Bintang (Y-Y)
2. Trafo Hubung Segitiga-Segitiga (Δ
- Δ)